Pages

Saturday, May 28, 2011

Perlunya Pemerataan Pendidikan di Indonesia

Globalisasi melingkup berbagai bidang seperti ekonomi, politik, pendidikan, dll. Dalam bidang pendidikan manfaat globalisasi sangatlah banyak seperti kita dapat sekolah di luar negeri atau sekedar pertukaran pelajar, sekolah dan perguruan tinggi negara lain bisa mendirikan lembaga pendidikan di Indonesia, beberapa sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia pun tak sedikit yang sudah menggunakan kurikulum Internasional.

Namun sayangnya, mengapa semua hal yang berkaitan dengan globalisasi dalam bidang pendidikan selalu saja masih terlalu susah untuk diraih oleh berbagai kalangan pelajar di Indonesia? Maksud saya, tidak semua kalangan dapat menikmati kemajuan di bidang pendidikan dalam hal globalisasi. 
Saya sebagai salah satu pihak yang setuju akan tindakan pemerintah untuk membuat pendidikan Indonesia maju dan bertaraf Internasional dengan cara mengirimkan para pelajar Indonesia untuk pertukaran pelajar di luar negeri, sebagian sekolah termasuk sekolah saya menyediakan tes untuk syarat kelulusan Internasional yaitu Ujian A-Level melalui kurikulum Cambridge dan masih banyak lagi. Tetapi, sebagian besar dari kemajuan itu justru tidak dapat dinikmati oleh semua kalangan, hanya kalangan atas lah yang sanggup menikmati kemajuan itu semua. Apakah hal tersebut masih bisa disebut sebagai kemajuan pendidikan?
Sebagai contoh, untuk mengambil satu mata ujian A-Level di sekolah saya, setiap siswa harus mengeluarkan biaya sebesar 35 Pondsterling. 
Sememntara di ibukota sana sudah bertebaran para pelajar dengan sekolah bertaraf Internasional, tetapi lihatlah dipelosok Papua. akses untuk ke sekolah pun susah, boro-boro mau bertaraf Internasional. Ironis memang! Seolah-olah negeri ini, ingin sekali maju, tetapi cara yang diambil tidaklah menguntungkan bagi semua rakyatnya. Terlihat sekali kurangnya pemerataan pendidikan di Indonesia. Yang Pintar ya kumpul yang pintar, ya kaya yang kumpul dengan yang kaya. kalau begitu kapan negara kita akan memiliki SDM yang maju dan merata diseluruh Indonesia? 

Mungkin kita kembali harus belajar dari negara lain. Jerman!



Sistem pendidikan di Jerman berbeda sekali dengan pendidikan di Indonesia. Titik berat pendidikan disana adalah : Bagaimana menciptakan pendidikan yang merata di seluruh wilayah di Jerman, bukan terhadap puncak-puncak penghasilan yang diraih oleh siswa didiknya.

Di Jerman, terdapat dua jenjang pendidikan , yaitu Pra Perguruan Tinggi (normalnya 13 tahun) dan Perguruan Tinggi.Para siswa yang berminat melanjutkan ke perguruan tinggi akan mendapatkan ijazah yang dikenal sebagai 'Abitur' dari pendidikan sebelumnya.
Setelah mendapatkan Abitur, siswa dapat langsung mendaftarkan diri ke Perguruan Tinggi (PT) yang dituju. Tidak perlu sistem Undangan maupun SNMPTN, para siswa tidak perlu Tes jika ingin masuk PT, karena nilai dilihat dari Abitur masing-masing. Hal tersebut bisa dilakukan karena pendidikan diseluruh jerman mulai dari dasar maupun tinggi memiliki kualitas yang bisa dikatakan sama.
Nah, untuk menjamin pemerataan pendidikan, pemerintah sudah menunjuk sekolah untuk tiap anak di Jerman sesuai dengan daerah tempat tinggalnya, apabila ingin bersekolah di luar wilayah yang telah ditunjuk pemerintah untuknya, maka orangtuanya wajib membuat permintaan khusus beserta alasan-alasannya.
Pemerintah pun menyediakan fasilitas-fasilitas yang merata di semua sekolah di Jerman,
jadi ya pendidikan disana merata dari kota hingga pelosok, tidak seperti negeri ini.
Bagaimana? Luar biasa bukan?

Jadi, mau sampai kapan kita termakan sistem pendidikan seperti ini? Indonesia harus berani untuk membuat perubahan agar terciptanya pendidikan yang merata di seluruh tanah air!

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © Gula Jawa. All Rights Reserved.
Blogger Template designed by Simple Blogger Tutorials. Distributed by Blogger Templates