Pages

Wednesday, May 25, 2011

Mengapa sifat ini tidak ikut mengglobal?

Di luar negeri, mereka mengantri berjam-jam dengan sabar
scifi-
Dan yang mereka cari adalah "BUKU"

Ada yang bilang Indonesia adalah bangsa laler (jawa: lalat). Karena kalau ada sesuatu yang terjadi, pasti kerjaannya ngerubung. Bukan mengantri.

blog.unila.ac.id
Pernah sih mereka mengatri, tapi yang mereka cari bukan "BUKU". Bukan jendela dunia. Bukan sumber ilmu. Tapi "TIKET JUSTIN BIEBER"
3.bp.blogspot.com
Tiap hari saya berangkat ke sekolah naik bus. Saya perhatikan semua yang ada di bus ternyata sibuk bermain "HANDPHONE".
2.bp.blogspot.com
Sedangkan di Jepang, di negara pembuat "HANDPHONE", menghabiskan waktu di bus dengan baca "BUKU".
rumahdzaky.files.wordpress.com
Ah, tapi saya ingat. Salah satu budaya yang berhasil mengglobal di Indonesia, terutama di kalangan remaja, yaitu budaya "PACARAN".
rob13y.files.wordpress.com
Padahal di Singapura, saya dengar kalau ketahuan "PACARAN" di sekolah, pihak laki-laki akan didera. Karena mereka berpikir berpacaran di masa sekolah akan menghambat daya belajar dan berkembang seorang remaja sehingga sumber daya manusia tidak berkualitas.

Kadang memang beberapa budaya berhasil mengglobal di Indonesia. Sayangnya, beberapa budaya yang bagus justru ikut-ikut berubah.
Dulu ada Dubes Inggris yang heran melihat rumah Haji Agus Salim yang biasa saja.
Dubes       : Beginikah cara bangsa Anda menghormati pimpinan jenius seperti Anda?
Agus Salim: Bukan begitu. Tapi inilah cara saya menghayati kehidupan rakyat saya sekarang

Sekarang, kalau misal Dubes Inggris datang lagi kemari, melihat rumah-rumah petinggi Negara yang bagus-bagus itu.
Dubes       : Rumah Anda mewah sekali ya?
Agus Zalim: Ya, inilah cara bangsa saya menghormati saya
Tidak. Tentu saja tidak. Kami jelas tidak menghormatinya. Tidak dengan orang yang mencuri uang negara dan menerima suap sehingga hukum keadilan menjadi tidak adil lagi.

#Ngomong-ngomong, maaf saya sering berbicara tentang Singapura. Bukannya saya tidak mencintai Indonesia. Saya sangat mencintai tanah air ini. Tentu saja.
Tapi saya kagum dengan rencana mereka mengubah negara kumuh menjadi negara yang hebat. Negara saya tidak kumuh, negara saya negara yang sedang berkembang. Hanya saja kadang ada yang menghambat pertumbuhan negara saya.

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © Gula Jawa. All Rights Reserved.
Blogger Template designed by Simple Blogger Tutorials. Distributed by Blogger Templates