Mungkin, mereka hanya 'belum' tau (?)

Masih sangat ingat, pertama kalinya saya diperkenalkan dengan sebuah makhluk globalisasi yang satu ini. Sekitar 2004, Almarhum Om yang berasal dari Kalimantan membawa smartphone ini dan menjelaskan keunggulannya. Saya yang saat itu belum tau apa-apa tentang barang itu ya angguk-angguk aja, terpesona, terpana-pana, tak mampu berkata-kata, penulis sedang dimabuk asmara *aduh gak nyambung. Ya sudah mari kembali ke pembicaraan awal.

Ya, apakah benda itu? Benda kecil yang bagaikan kekasih pribadi, bahkan terkadang mengalahkan kekasih sejati manusia yaitu Tuhan. Benda yang selalu diingat para penggunanya ketika bangun tidur. Ketika sedang nganggur tidak ada kerjaan, ketika sedang pelajaran di kelas, ketika sedang malam minggu menunggu pacar, ketika ketika dan ketika laiinya.

Apa?

Ya!
BlackBerry!

BlackBerry (BB) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahhan Research In Motion (RIM) dari Kanada. 

Siapa sih yang tidak tau SmartPhone yang satu ini? Pastilah semuanya tau. Bagaimana tidak? Bangsa kita kan bangsa yang paling terbuka akan kemajuan teknologi kan? Sampai semua barang yang terlihat 'wah' pasti kita harus coba dan konsumsi. Ya, kita memang konsumtif. 

Salah? Tidak!

Terus berarti benar? Tidak Juga! *loh?

BB pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004. Ketika itu penggunanya sangatlah langka dan sedikit. Tahun berganti tahun, pengguna smartphone ini semakin bertambah hingga saat ini mencapai 300-400 ribu pelanggan dan seperti yang saudara-saudara sekalian tau, pengguna BB di Indonesia adalah mayoritas remaja para pemuda Indonesia!

Jujur, saya agak sedikit heran kenapa sih kita konsumtif sekali? Bayangkan betapa cepatnya BB tersebar di Indonesia. Betapa cepatnya ? Apa karena harganya semakin terjangkau? atau Karena BB itu sudah jadi trend  gaya hidup jaman sekarang? atau karena memang kebutuhan?

Ya, saya tidak menyalahkan siapa-siapa. saya pun mengakui keunggulan smartphone satu ini. Dengan berbagai fasilitas yang unggul. Pengguna BB pastilah selalu up to date dalam mengakses berbagai 'berita' di dunia. ( emm, mungkin lebih sopan di sebut berita kah?)

Para pebisnis yang relasinya sudah tidak bisa dihitung dengan banyaknya kutu ditubuh sapi, wajarlah menggunakan BB untuk menjalin komunikasi yang harus cepat dan up to date. 

Para karyawan kantor, bisa dikatakan butuh, karena mereka pasti sering mengadakan rapat yang tidak hanya disatu tempat tetapi juga lintas benua.komunikasi? harus terjaga!

Para pegawai Bank, wetss harus gaul menn. hehe pegawai bank zuper zuper padet in meeting, ketemu klien lah menagih pajak lah kerjasama perusahaan lah dll. so, BB is still a needed thing, guys.

Para pelajar? hmm, kalau satu ini, saya masih harus loading untuk mikir alesan kenapa mereka butuh. Okelah, bagi mereka yang mengerti dan membutuhkan semua fasilitas yang ada di BB. mulai dari push email, BBM, Skype, dan fasilitas unggul lainnya. meskipun terkadang fasilitas-fasilitas itu hanya membuat mereka terbawa ke dalam dunia baru yang mereka buat sendiri. Tak jarang kan? penggunanya yang sampai bisa dikatakan kalau dia seperti mabuk asmara dengan BB. maksudnya ya, BB seperti kekasihnya dan dia tipe pacar yang possesive sama si BB itu. Get what I mean? hehe

yang membuat saya heran lagi, bahkan sekarang banyak anak SD,SMP yang menggunakan BB T..T

sedih rasanya. berdasarkan survey, sepupu saya yang sekarang kelas X, dia sudah menggunakan BB, tapi dia tidak bisa menggunakan fasilitas BB secara maksimal. yang dia tau hanya Instant Messaging nya dan BBM.

terus untuk apa kau dek harus pakai hape semahal itu T.T

Nah, disini saya tidak bermaksud untuk membela atau memojokkan pihak manaun dan siapapun. Saya setuju juga BB merupakan hape yang worth it sekali. Fungsional dan pastinya sangat dibutuhkan di era globalisasi saat ini. 

Namun tidak semua kan harus kita konsumsi? Pilah-pilahlah. Siapa kita? Apakah kita butuh itu? lihat sebuah kemajuan teknologi itu dari sisi daya guna. bukan hanya dari nafsu 'konsumtif trend gaya hidup' semata. Oke? :)

pic's source: klik